D. Metode Penalaran

     Jika ide merupakan imajinasi spontan yang muncul ketika menemukan permasalahan dalam pikiran manusia, penalaran adalah proses menyimulasikan ide tersebut dalam otak untuk dianalisis, ditimbang, dan di uji secara mendalam. Metode penalaran manusia  dapat dikategorikan menjadi  tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Deduktif 

    Deduktif  adalah metode penalaran yang difokuskan untuk menggali informasi-informasi secara umum, kemudian dirangkum menjadi simpulan secara khusus. Beberapa contoh aktivitas yang dapat menggunakan metode deduktif dalam pengambilan simpulannya, antara lain sebagai berikut.

  a. Melakukan operasi perhitungan dengan aturan, operator, atau rumus tertentu. 

  b. Mendeskripsi, merancang, dan menyusun jenis pembuktian langsung, tak langsung, ataupum                  dengan konsep induksi matematis.

  c. Menetapkan simpulan berdasarkan aturan inferensi, memvalidasi pernyataan, dan membuat                    penyusunan argumen yang valid.                                                                                         

 Perhatikan contoh berikut.  

 a. Premis 1: Teknologi fiber optic mampu menghantarkan data hingga ukuran gigabyte. 

     Premis 2 : Komputer toni menggunakan sambungan kabel fiber optic.  

    Konklusi : Komputer toni mampu menghantarkan data hingga ukuran gigabyte.               

  b. Premis 1: SATA 3 adalah teknologi tranfers data hingga 6.0 GB/s.          

      Premis 2  : Flash disk Joko telah menggunakan teknologi SATA . 

      Konklusi  : Flash disk Joko mampu mentransmisikan data hingga 6.0 GB/s.   

        Penalaran deduktif dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.

a. Metode silogisme

     Metode silogisme adalah teknik pengambilan simpulan yang dilakukan berdasarkan penyataan sebelumnya. Ada dua metode silogisme yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut.

 1. Silogisme negatif

        Ciri khusus yang dapat diidentifikasikan dari pernyataan atau premis dengan metode silogisme           negatif adalah penggunaan kata penghubung "tidak" atau "bukan".

  2. Silogisme eror

         Dalam mengambil simpulan dari dua premis, anda harus melakukan analisis secara teliti agar              tidak memunculkan pemahaman yang salah atau eror.

b. Metode entimen 

      Metode entimen menerapkan pola pikir deduktif secara langsung tanpa melalui mekanisme silogisme. Hal tersebut mudah diketahui karena kebenarannya sudah teruji.

2. Induktif 

      Induktif  adalah metode penalaran yang bertolak belakang dengan deduktif. Aktifitas yang sering dikerjakan dalam proses penalaran induktif, yaitu sebagai berikut.                                                                 a. Analogi yang dilakukan merupakan aktivitas pengambilan simpulan dengan mempertimbangkan           keseragaman data atau proses. 

   b. Generalisasi adalah teknik penetapan simpulan berdasarkan kumpulan data yang telah di                           analisis terlebih dahulu. 

    c. Transduktif merupakan metode penarikan poin simpulan  terhadap kasus yang bersifat khusus.

    d. Memprediksi kebenaran jawaban terhadap persoalan, solusi pemecahan masalah, ekstrapolasi,                dan interpolasi.

     e. Menggambarkan model, sifat, kenyataan, fakta, kolerasi atau hubungan, dan pattren atau pola.

     f. Menerapkan teknik analisis terhadap pola hubungan situasi, kemudian disusun menjadi konjektur.

3. Abduktif

       Abduktif adalah metode penalaran yang dilakukan dengan mengambil salah satu opsi argumentasi   atau alasan yang di anggap mendekati kebenaran dari beberapa pilihan argumentasi. Ada empat empat solusi yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut.

   a. Simplicity atau kesederhanaan   

   b. Coherence atau koheransi   

   c. Predictability atau preditabilitas       

   d. Comprehensive atau komprehensi

Komentar